Bupati Sidoarjo Menukil Kitab Klasik Ihya' Ulumuddin, Untuk Membakar Semangat Pengurus PCNU Sidoarjo yang baru
Anggota Pengurus Cabang NU Sidoarjo Periode baru |
"Mayoritas warga Sidoarjo adalah warga NU. Maka membagun, menjaga, memperjuangkan NU, merawat NU otomatis merawat Kabupaten Sidoarjo yang kita cintai bersama," Kamis (17/02/2022).
Ahmad Mudlor Ali menutup sambutan nya dengan mengutip untaian hikmah dari hujjatul Islam Imam Ghozali "yang paling dekat bukan teman, bukan keluarga, dan bukan sahabat. Tetapi yang paling dekat adalah kematian"
Bupati Sidoarjo Menyampaikan Sambutan |
Melanjutkan nukilannya, Gus Muhdlor menyampaikan "yang paling besar bukan gunung, bukan bumi, lautan atau yang lainya. Tetapi yang paling besar adalah nafsu."
"Dan yang paling berat menurut mualif kitab Ihya Ulumuddin ini adalah bukan besi atau baja. Tetapi yang paling berat adalah amanah."
"Oleh karena itu di momentum pelantikan ini mari kita tata niat kita bersama untuk menjaga dan merawat NU," lanjutnya.
Gus Mudlor sapaan akrab Bupati Sidoarjo itu juga mengucapkan terima kasih dan merasa terhormat atas kehadiran Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar bersama Wakil Tanfidziyah PBNU KH Zulfa Mustofa. Ia juga berharap hal ini menjadi penyemangat bagi pengurus PCNU Sidoarjo periode yang baru.
Petugas Keamanan Pelantikan PCNU Kebanggan warga Tebel |
Pelantikan ini disaksikan secara langsung oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Agus Ali Masyhuri, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, serta pengurus NU di tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Pengurus Ranting (PR).
Selain itu, Wakil Bupati Sidoarjo, Ketua DPRD Sidoarjo, para pejabat di lingkungan Kabupaten Sidoarjo, hingga kalangan lintas agama juga hadir di acara pelantikan tersebut.
Editor: LTNNU Tebel
Posting Komentar untuk "Bupati Sidoarjo Menukil Kitab Klasik Ihya' Ulumuddin, Untuk Membakar Semangat Pengurus PCNU Sidoarjo yang baru"